Komaruddin Hidayat dan Film “Negeri 5 Menara”
Jakarta (ANTARA News) – Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat teringat masa kecilnya di Pondok Pesantren Pabelan, Magelang, ketika ia menyaksikan film “Negeri 5 Menara” di Jakarta, Rabu malam (29/2).
“Nonton film ini rasanya seperti memutar balik ingatan ke kehidupan saya dulu, saya orang pesantren,” kata Komaruddin yang menonton film bersama istrinya.
Sejak kecil, Komaruddin memang dekat dengan pesantren. Pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah, 18 Oktober 1953 ini mulai tinggal di Pondok Pabelan mulai 1966.
“Ada banyak hal yang diajarkan di pesantren, jadi kami tidak hanya belajar tentang ilmu agama. Tetapi juga tentang ilmu kehidupan,” ujarnya.
Sebagai alumni pondok pesantren, Komaruddin merasa senang ada sejumlah pihak yang mengangkatnya dalam sebuah film. Apalagi dalam film Negeri 5 Menara terkandung nilai2 pendidikan, Islam yang indah, kesederhanaan dan juga keteladanan.
“Dari pendidikan di pondok pesantren, kita bisa melihat bahwa pendidikan yang baik tidak selalu mahal. Bahkan dengan sistem pendidikan yang tradisional di pondok pesantren ternyata dapat mengantar seseorang menuju kesuksesan seperti cerita di dalam film Negeri 5 Menara,” ujarnya.
Film Negeri 5 Menara berlatar belakang kehidupan pesantren anak-anak sederhana dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka belajar di Pondok Madani, sebuah pondok pesantren di Ponorogo, Jawa Timur.
Petualangan enam murid pondok ini dikemas lucu, unik, penuh haru, dan bersahaja. Sebuah kekuatan dari kalimat “man jadda wajada” telah menginspirasi mereka dan menjadi kekuatan untuk mewujudkan impian masing-masing.
(R022) – 1-3-2012.
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © 2012
Tinggalkan Balasan