Mediapreneurship
Ahmad Nurcholish
Media massa tak hanya merupakan pilar keempat dari demokrasi selain eksekutif, yudikatif dan legeslatif, malainkan telah menjelma menjadi alat promosi, informasi dan komunikasi efektif bagi dunia usaha, persisnya pengembangan usaha atau entrepreneurship (kewirausahaan).
Perkembangan media massa saat ini memang cukup menggembirakan, khususnya media berbasis internet. Tak hanya jumlah medianya, tetapi juga konten dan aplikasinya sangat berguna khususnya bagi para entrepreneur. Salah satu media yang begitu avalable bagi kalangan entrepreneur adalah social media atau social networking. Jumlah media jenis ini akan terus bermunculan bersaing dengan yang sudah ada seperti: Facebook, Friendster, Google Buzz, Talkbiznow, FledgeWing, LiveJournal, Tagged, Flixster, MySpace, Twitter, dan Flickr. Bahkan dari dalam negeri juga bermunculan situs sejenis seperti: Salingsapa, Koprol, dan FUPEI (Friends Uniting Program Especially Indonesia).
Jumlah media social networking tersebut melengkapi keberadaan kanal website dan blog yang memberikan layanan murah bahkan gratis bagi penggunanya. WordPress, Blogspot, Blogsome, Multiply, dan Journaspace adalah diantara weblog yang telah dimanfaatkan kalangan entrepreneur sebagai media pengembangan bisnis, termasuk bisnis berbasis networking atau kita kenal dengan multy level marketing (MLM).
Lantas mengapa media social networking tak dapat diabaikan sebagai piranti bagi pengembangan dunia usaha atau entrepreneurship? Pertama, warga dunia maya kini terus melonjak jumlahnya. Pada tingkat dunia pengguna internet telah menembus angka dua miliyar orang. Sedang di Indonesia sendiri kini mencapai 65 juta orang pengguna internet. Jumlah ini tentu menjadi basis marketing bagi kalangan entrepreneur dengan berbagai macam jenis usahanya. Pasalnya, perilaku pengguna internet yang selalu mengandalkan informasi maya dalam waktu cepat dan lengkap memungkinkan bagi wirausahawan untuk diakses oleh mereka. Ini karena Internet telah menjelma menjadi media penyedia apa saja yang dibutuhkan manusia.
Kedua, budget yang harus dikeluarkan untuk masuk dalam media online, khususnya social network relatif lebih murah dibanding media konvensional seperti jika kita harus beriklan di media cetak, radio, apalagi televisi. Menggunakan media social networking nyaris sangat murah karena hanya bermodalkan biaya akses internet. Dengan biaya murah itu seorang wirausahawan mampu berpromosi tanpa batas ruang dan waktu. Namun yang menakjubkan dampaknya bisa luar biasa dahsyat! Tepat jika Hermawan Kertajaya menyebutnya dengan Low budget – High impact.
Ketiga, penggunaan social media juga merupakan aplikasi baru yang lebih efektif untuk memaksimalkan tiga pilar pemasaran (marketing trilogy), yakni: produc, brand, dan customer management dengan mengaplikasikan teknik baru mulai dari mass collaboration yang berarti berkolaborasi bersama pelanggan dalam mengelola produk, menggunakan media sosial dibanding media tradisional yang sangat komersil. Cara baru ini juga memungkinkan kita untuk lebih mobile dalam berinteraksi (mobile interactivity) bersama pelanggan atau target pemasaran kita.
Karenanya, rasanya menyia-nyiakan waktu dan peluang positif yang teramat strategis jika kita tak mau memanfaatkan kekuatan media massa, terutama social media atau media networking bagi upaya pengembangan bisnis kita. Dalam berita infotainment media ini telah terbukti mampu melejitkan nama seseorang seperti Shinta-Jojo dengan “Keong Racun”-nya, Justin Bieber dengan lagu-lagunya, juga Briptu Norman Kamaru dengan lipsing “Chaiyya Chaiyya”-nya. Tak hanya melejitkan nama mereka dan juga selebritas “dadakan” lainnya, tapi juga berimbas pada mengalirnya pundi-pundi fulus dalam kantong mereka.
Tentu, bagi kalangan entrepreneur tak harus mengekor persis seperti mereka, tetapi cara mereka dalam memanfaatkan media patut dijadikan inspirasi. Apalagi sejumlah tokoh dunia, pelaku usaha, perintis bisnis juga tak mengabaikan media ini. Inilah yang saya sebut dengan mediapreneurship, memanfaatkan media untuk entrepreneurship. [ ]
Tulisan ini dimuat di malajah INTREPRENUER, edisi September 2011
Tinggalkan Balasan