Vanessa A. Setiawan, model, finalis Putri Indonesia, mahasiswi Hub. Internasional Univ. Pelita Harapan
Yang Porno Itu yang Melihat
Mungkin karena kita Negara muslim kali ya, setidaknya, sewajarnya lah kalau pemerintah megatur hal-hal yang berbau porno, termasuk dalam cara berbusana. Walaupun ada yang bilang bahwa berbusana itu seni, tapi ada lah tata busana yang sebaik-baiknya dengan memerhatikan adat ketimuran.
Dalam soal berbusana kita kembalikan kepada tempat. Kalau di Bali pakai bikini mungkin masih normal. Tapi kalau di Jakarta nggak mungkin dong pakai-pakai baju yang terbuka. Kecuali mau berenang di kolam renang atau berjemur di pantai. Sudah sewajarnya mengenakan bikini.
Kalau kita belajar kasus Perda di Tangerang, mungkin kita boleh mewanti-wanti tatacara orang berbusana. Tapi kalau ditetapkan seperti itu, apa nggak jadinya perempuan seperti dibatasi. Padahal itu kan bukan kesalahan perempuan dalam berbusana. Artinya sepanjang dia nyaman dan aman dengan busana itu, harusnya nggak perlu dong Negara mengaturnya.
Satu lagi kayaknya yang difokuskan dalam UU ini adalah perempuannya. Padahal tak menutup kemungkinan kan kalau perempuan pakai busana tertutup, pakai jilbab, tapi tetap saja bisa menimbulkan pikiran-pikiran kotor bagi orang tertentu. Jadi menurutku mesti disesuaikan dengan tempatnya lah. Kalau situasinya tidak memungkinkan, ya kita harus berpikir ulang dalam berbusana.
Artinya, yang membuat porno itu bukan siapa yang mengenakan pakaian apa, tetapi lebih pada yang melihat. Kalau pikiran orang yang melihat porno, ya porno lah jadinya. Jadi nggak melulu orang yang berbusana terbuka terus orang jadi terangsang. [ ]AN
“Artinya, yang membuat porno itu bukan siapa yang mengenakan pakaian apa, tetapi lebih pada yang melihat. Kalau pikiran orang yang melihat porno, ya porno lah jadinya. Jadi nggak melulu orang yang berbusana terbuka terus orang jadi terangsang”
Salam,
Salut untuk pikiran anda yang tidak terangsang ketika melihat wanita berbusana terbuka. Tapi yang bisa seperti anda mungkin hanya segelintir orang saja yang mampu mengontrol pikiran. Sisanya..? anak anak remaja ..? manusia yang imannya tipis seperti saya ? ..
Kaum hawa memang terbatas dalam berpakaian bila kita melihat dari kacamata syariat islam. Kecuali anda melihat dari kacamata liberal atau sekuler.
Perlukah Perda yang membatasi kaum hawa dalam berpakaian ? pertanyaan ini akan banyak menimbulkan kontroversi.
Tapi wajarkah saya dan umat muslim yang mayoritas di negri tercinta ini memohon kepada kaum hawa agar berpakaian yang tidak memancing nafsu birahi kami ?
By: irwan on Agustus 19, 2009
at 1:37 pm
wajar2 aja Mas, itu jg sbg bentuk tanggung jawab sosial.
Makanya dulu pernah ada iklan: “Gimana angka kejahatan seksusl bisa turun kalo rok anda makin tinggi”
Salam
By: ahmadnurcholish on Agustus 20, 2009
at 3:05 am
ahh, ga perlu ditanggapi. Orang baru belajar menulis…
By: elgin on Agustus 22, 2009
at 5:56 am