Front Pembela Islam Menghina Pengadilan

Jum’at, 26 September 2008 | 11:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Penyerangan Front Pembela Islam terhadap Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang terjadi Kamis (25/9) kemarin merupakan penghinaan terhadap pengadilan. Polisi harus mengusut kasus itu dan menangkap pelakunya.

“Polisi harus menangkap pelakunya, karena itu contempt of court,” kata anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Yoseph Adi Prasetyo, Jumat (26/9), saat di hubungi Tempo, di Jakarta.

Menurut Yoseph, Front Pembela Islam telah melakukan teror, tidak saja terhadap saksi, tetapi juga pengunjung. Padahal, siapapun yang berada di ruang pengadilan harus mendapat jaminan kebebasan.”Polisi bisa minta ke majelis hakim untuk masuk ke ruang sidang, untuk mem-back up keamanan pengunjung dan mereka yang terlibat dalam sidang,” kata Yoseph yang berharap kepolisian segera bertindak atas penyerangan tersebut.

Bentrokan antara Front Pembela Islam dengan Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan terjadi di sela persidangan terdakwa Habieb Rizieq, Kamis kemarin. Habieb dan Front yang dipimpinnya didakwa melakukan penyerangan terhadap Aliansi pada 1 Juni lalu di Monas, Jakarta.

 

TM. Dhani Iqbal (http://tempointeraktif.com/)