21 Korban Tewas Pembagian Zakat di Pasuruan
Surabaya, (ANTARA News)- Korban tewas pada peristiwa pembagian zakat yang dilakukan keluarga seorang dermawan, H. Syaichon di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo Kota Pasuruan, Jawa Timur, Senin (15/9), terus bertambah, hingga berita ini diturunkan tercatat 21 orang.
“Hingga pukul 12.00 WIB ini, sudah ada 21 mayat yang dikirim ke kamar Jenazah RSUD Dr. Sudarsono Pasuruan, sementara puluhan korban pingsan masih menjalani perawatan di ruang UGD,” demikian wartawan ANTARA dari RSUD Dr. Sudarsono melaporkan.Para korban tersebut adalah warga pedesaan yang berharap dapat pembagian zakat dengan nilai nominal Rp30 ribu per orang. Ribuan warga yang antre di gang rumah dermawan itu harus berdesakan. Pembagian baru berlangsung sekitar seperempat jam, akhirnya dihentikan.
Tidak ada aparat keamanan, baik dari Pemkot maupun polisi setempat, karena kegiatan yang rutin dilakukan setiap 15 Ramadan itu tidak dilaporkan (ijin) sebelumnya.
Walikota Pasuruan, Aminurrohman, Senin siang mengunjungi RSUD Dr. Sudarsono, dan sangat prihatin dengan peristiwa tersebut, dan sangat menyayangkan penyelenggara (Syaichon) tidak melakukan koordinasi dengan Pemkot maupun aparat keamanan.
“Tujuannya mulia dan bagus, membagikan zakat bagi kaum dhuafa. Namun, cara yang salah, sehingga menimbulkan korban jiwa,” katanya.
Sementara itu, H. Syaichon kini tengah diminta keterangannya di Mapolresta Pasuruan.(*) antara.co.id
Innalillahi wa innaillaihi rajiun…. semoga tidak ada kejadian seperti ini lagi, bagi orang yang berduit lebih baik salurkan zakatnya melalui amil zakat.
By: Blackman on September 15, 2008
at 7:29 am
Kasian banget ya…..cuma berharap 30-40 rb…tp akhirnya nyawa melayang. Sungguh menyedihkan.
Memang kita belum keluar dari krisis ekonomi, bahkan angka kemiskinan masih tinggi.
Wahai para generasi muda. Persiapkan diri kalian untuk membangun bangsa tercinta kita ini….
Mudah2an kejadian ini tidak terulang lagi.
Amin……..
By: marlin on September 15, 2008
at 10:11 am
Maksud mulia tetapi tidak disertai dengan cara yang benar pasti akan merugikan orang. Seharusnya pak haji Syaichon mengetahui tatacara pembagian zakat. Masyarakat miskin sangat membutuhkan uang jangankan senilai Rp30.000, lah yang cuma seribu perak aja bisa berebut bahkan saling membunuh. Apalagi disaat serba sulit ini, maka nilai uang Rp.30.000 sangatlah berharga bagi mereka bahkan harus rela mengorbankan jiwa.
Jangankan masalah ini dibebankan pemerintah terutama untuk biaya pengobatan korban di rumah sakit dan santunan untuk korban. Seharusnya dibebankan biayanya kepada H Syaichon (kalau memang niat membantu/berzakat ini saatnya membantu hingga tuntas).
Bapak H. Syaichon harus bertanggungjawab terhadap peristiwa meninggalnya 21 orang ini.
Dan saran saya agar untuk selanjutnya harus melalui cara/prosedur yang benar hingga tidak merugikan segala pihak.
Dan saran saya agar para pemberi zakat jangan hanya memberi ‘ikan’ tapi berilah ‘kail/pancingnya’.
Terimakasih
By: koko on September 16, 2008
at 1:04 am
walau bagaimanapun, kita harus berterima kasih kepada h. syaikhon dan para korban. karena, dg peristiwa yg menimpa mereka inilah, kita semakin tersadarkan akan pentingnya zakat dilakukan dg ikhlas dan profesional… 🙂
By: vizon on September 16, 2008
at 1:52 am
Kasian, semua korban adalah kaum perempuan, umumnya janda.
aku juga memposting tentang tragedi sosial itu :
http://ayomerdeka.wordpress.com/2008/09/16/foto-foto-tragedi-zakat-di-pasuruan/
By: Robert Manurung on September 16, 2008
at 12:51 pm