Tadarus Ramadan JIL

Tadarus Ramadan Jaringan Islam Liberal
“MENGAJI FIKIH POLITIK ISLAM”

 

Mengaji al-Ahkam al-Sulthaniyah karya al-Mawardi, al-Siyasah al-Syari`iyah karya Ibnu Taimiyah dan al-Islam wa Ushul al-Hukm karya Ali Abdur Raziq. 

 

Waktu : Kamis 4 September 2008, Selasa 9 September 2008 dan Selasa 16 September 2008, Jam 19.00 WIB

Tempat: Teater Utan Kayu Jl Utan Kayu 68H Jakarta Timur

 

Wacana Islam politik terus menghangat. Beberapa partai politik dan ormas Islam berusaha menghidupkan Piagam Jakarta, mendirikan, negara Islam, dan bahkan Khilafah Islamiyah. Formalisasi syariat Islam semakin marak, khususnya pada tingkat kabupaten dan kota di Indonesia. Beberapa aktivis Islam menolak Pancasila dan menyangkal demokrasi. Paradigma politik seperti ini biasanya didasarkan pada literatur fikih politik Islam. Buku-buku itu dilucuti dari konteks zamannya bahkan tak jarang dimanipulasi untuk mengukuhkan agenda-agenda politik mereka. Bagaimana pandangan para pemikir politik Muslim tentang relasi Islam dan Politik? Bagaimana memposisikan Islam dalam konteks negara Indonesia? Bagaimana menyikapi kelompok yang menolak Pancasila dan demokrasi di Indonesia?

 

Jaringan Islam Liberal mengundang anda untuk mengikuti serial Tadarus Ramadan 1429 H/2008M “Mengaji Fikih Politik Islam”, di Teater Utan Kayu, Jl Utan Kayu 68H Jakarta Timur 13120

 

Tema: Mengaji al-Ahkam al-Sulthaniyah karya al-Mawardi
Narasumber: M. Imdadun Rakhmat dan Abd Moqsith Ghazali.
Moderator: Burhanuddin

Waktu: Kamis, 4 September 2008, Jam 19.00-21.30 WIB.

 

Al-Mawardi (364H-450H./975M.-1059M.) adalah pemikir asal Baghdad. Salah satu bukunya yang terkenal dan kerap menjadi rujukan para politisi Islam termasuk di Indonesia adalah al-Ahkam al-Sulthaniyah. Isu penting yang diangkat buku ini, di antaranya, soal kriteria kepala negara, mekanisme pengangkatan dan pemberhentian kepala negara, serta relasi antara penguasa dengan rakyat. Al-Mawardi adalah pemikir muslim pertama yang membuka kemungkinan pemakzulan seorang kepala negara. Ini sebuah terobosan di tengah pemerintahan yang dikelola secara dinastik saat itu. Al-Mawardi juga memperkenalkan teori kontrak sosial, teori mana baru dikenal di Eropa pada abad XVI. 

 

Tema: Mengaji al-Siyasah al-Syari`iyah karya Ibnu Taimiyah
Narasumber: Siti Musdah Mulia dan Novriantoni Kahar.
Moderator: Anick HT.
Waktu: Selasa, 9 September 2008, Jam 19.00-21.30 WIB.

Ibnu Taimiyah (661H-728H./1263M-1329M.) adalah pemikir muslim dari Damaskus Suria. Karyanya di bidang politik Islam adalah al-Siyasah al-Syar`iyah. Melalui buku ini, ia menegaskan bahwa mendirikan sebuah pemerintahan merupakan kewajiban agama. Dia mengutip ungkapan, “enam puluh tahun di bawah sultan yang zalim lebih baik daripada satu malam tanpa sultan”. Ia menolak kevakuman pemimpin. Ia juga menegaskan, “kepala negara yang adil tapi kafir lebih baik daripada kepala negara yang tidak adil meskipun muslim”. Ia hendak menegaskan bahwa keadilan merupakan inti pokok pemerintahan.

 

Tema: Mengaji al-Islam wa Ushul al-Hukm karya Ali Abdur Raziq
Narasumber: Ihsan Ali Fauzi dan Luthfi Assyaukanie.
Moderator: Saidiman
Waktu: Selasa, 16 September 2008, Jam 19.00-21.30 WIB.

 

Ali Abdur-Raziq (1888M.-1966), pemikir politik asal Mesir. Ia menulis buku kontroversial al-Islam wa Ushul al-Hukm. Karena buku ini, ia dieks-komunikasi dan diberhentikan dari jabatannya sebagai hakim. 12-08-1925, ia diadili dan dinyatakan sesat. Poin pemikirannya, agama dan negara mesti diceraikan. Muhammad hanya seorang Nabi yang bertugas menyampaikan risalah. Ia tak (diperintahkan) mendeklarasikan berdirinya sebuah negara. Islam, menurut Raziq, tak memiliki kaitan apapun dengan sistem khilafah. Khilafah tak punya dasar dalam al-Qur’an dan Hadits. Khilafah bukan wahyu yang mengikat umat Islam, karena itu bisa diabaikan. 

 

*) Panitia menyediakan snack dan makanan buka puasa.